[https://www.sipendik.com/kiat-sukses-budidaya-buah-naga/]

Potensi pasar buah naga, makin tinggi. Selain konsumsi, obat herbal banyak menggunakan bahan dasar buah ini. Berbagai olahan makanan pun sekarang semakin banyak penggunakan buah merah. Impor buah ini masih cukup besar, karena produksi dalam negeri belum mencukupi.
Manfaat Buah Naga
- Mencegah Kanker
- Menjaga Kesehatan jantung
- Mencegah Diabetes Melitus
- Meningkatkan Kekebalan Tubuh
- Merawat Kesehatan Kulit
- Menetralkan racun
- Merawat Kesehatan Mata
- Menghambat Penuaan Dini
- Memperkuat Tulang dan Gigi
Zat yang terkandung dalam buah naga: kalori, protein, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin C, Vitamin B1, Vitamin B3, Vitamin B12, serta air.

Budidaya
Tanaman ini masuk keluarga kaktus. Cocok ditanam di lahan kering & tropis. Iklim & tanah Indonesia cocok untuk pengembangan.
Tanaman buah naga, umumnya tidak membutuhkan perawatan khusus sejak ditanam hingga berbuah. Perhatian & ketekunan, tetap diperlukan agar hasil maksimal.
Diperhatikan dalam membudidayakan
1. Syarat Tumbuh Buah Naga
Tanaman buah naga, merupakan tanaman long day plant. Artinya, butuh penyinaran matahari penuh sepanjang hari. Daerah tropis, dengan matahari sepanjang tahun, cocok.
Tanaman dapat hidup di pegunungan & perkotaan, dengan ketinggian 0 hingga 900 dpl. Ia dapat tumbuh di semua jenis tanah, kecuali rawa-rawa.
Mampu hidup di segala kondisi. Penghujan atau kemarau. Lokasi yang memiliki curah hujan yang terlalu tinggi, tidak menguntungkan bagi tumbuhan buah naga. Karena, bisa menyebabkan kerusakan & pembusukan. Pilih juga lokasi yang bebas pencemaran udara. Udara yang tercemar, mempengaruhi produksi buahnya.
Tanaman buah naga dapat optimal pada suhu 38-40’C. Jika perawatannya baik, tumbuhan akan mulai berbuah di usia 11-17 bulan.
2. Persiapan Lahan Tanam
Tanaman buah naga memerlukan media tanah berpasir yang kaya dengan bahan organik (unsur hara) serta porous (tidak becek). Agar lahan tetap porous, dibuatkan parit-parit untuk saluran drainase di sekitar lahan.
Jarak bibit buah naga yang ideal adalah 2,5 x 2 m. Pada lahan perlu dibuatkan ajir atau tiang penyangga yang berfungsi sebagai tempat merambatnya batang. Tiang penyangga dapat dari beton (semen) tingginya 160-200 cm. Atau kayu yang di tancapkan sedalam 50 cm. Alternatif lain, dengan tanaman hidup berbatang kuat.
Setiap tiang penyangga dapat dimanfaatkan menyangga 4 tumbuhan. Setiap 1 hektar perlu 2.000 tiang untuk 8.000 bibit. Penyangga harus kuat, agar mampu meopang berat tumbuhan.
3. Pembibitan
Seperti kaktus lain, buah naga dapat dikembangkan dengan berbagai cara. Biji & stek. Walaupun sedikit rumit, cara biji masih dilakukan.
Pertama, biji buah naga dikeringkan. Setelah kering, biji direndam dalam air hangat. Baru disebarkan di media semai. Media semai berupa campuran pasir halus, batu bata bubuk, & tanah kompos. Setelah umurnya setahun, & mempunyai panjang 4-5 cm, tanaman sudah dapat di pindah ke media tanam.
Cara lain yang lebih mudah, setek. Setek batang lebih baik, karena selain lebih mudah diperoleh, pertumbuhannya juga lebih cepat.
Setek batang dapat diambil dari suler atau batang dewasa yang dipotong-potong dengan panjang minimal 20 sampai 30 cm. Setek batang yang baru diambil, diangin-anginkan di tempat sejuk 7-10 hari. Untuk menghilangkan getahnya & luka mengering. Sebelum ditanam, bagian pangkal setek dapat di celupkan terlebih dahulu ke dalam cairan perangsang pertumbuhan akar.
Setek selanjutnya ditanam dalam kantong tanaman atau polibag yang terisi tanah liat, pasir, & pupuk kandang dengan komposisi 1:1:1/3.
Setek juga dapat langsung ditanam pada lahan. Beberapa hari kemudian, tumbuh tunas-tunas pada setek.
Tunas-tunas yang tumbuh harus diseleksi. Sebaiknya 1 atau 2 tunas yang baik yang dibiarkan tumbuh. Yang jelek dibuang, mengganggu pertumbuhan.
Setek akan tumbuh menjalar ke atas, mengikuti tiang penyangga. Setek batang yang telah ditanam sebaiknya diikat pada tiang penyangga. Agar tidak terkulai & mudah patah. Apabila tanaman sudah besar & memenuhi penyangga sebaiknya dilakukan penjarangan.
4. Pemupukan
Tanaman buah naga memang cukup mudah perawatannya. Namun, tetap saja harus dipupuk. Makin sering dipupuk, pertumbuhan tumbuhan makin subur & cepat berbuah.
Pupuknya organik atau alami dari kotoran hewan (pupuk kandang). Jika dibandingkan tumbuhan buah lain, tanaman ini dapat dikatakan pemakan pupuk kandang yang paling rakus. Satu pohon setidaknya memerlukan 1 karung pupuk kandang setiap bulannya. Karena, tanaman ini memang mampu menyimpan hara atau nutrisi untuk menghasilkan daging buah. Pemberian pupuk kandang yang banyak juga dapat membuat batang tanaman tampak kokoh & tidak mengkerut.
Jenis pupuk kandang yang baik: kotoran sapi atau kambing. Ke 2 jenis ini sangat cocok karena kotoran itu sama-sama memiliki unsur yang panas yang dapat menghangatkan media tanam. Apalagi, tumbuhan buah naga hanya tumbuh baik pada kondisi lahan yang tidak lembab, sebagaimana di gurun.
Selain pupuk organik padat, dapat juga yang cair. Pupuk organik cair disemprotkan 7 hari sekali saat masih kecil, & frekuensinya dapat ditingkatkan saat besar.
Alternatif lain dalam pemberian pupuk: setiap bulan diberi pupuk NPK dengan perbandingan 15:15:15 sebanyak 2 sendok teh per tanaman. Tambahkan pula pupuk mikro. Misalnya metalik dengan konsentrasi 4 cc/liter air, dengan dosis 3 liter per tanaman. Pada umur 6 bulan, berikan pupuk Hortigo Kuning & Hortigo Power, masing-masing 0,5 sendok teh per tanaman. Pupuk urea jarang diberikan, karena dapat mengakibatkan kebusukan.
5. Penyiraman
Tumbuhan buah naga tidak banyak memerlukan banyak air. Ini jenis kaktus, dapat menyimpan air sendiri. Air hanya diperlukan secukupnya pada musim kemarau. Penyiraman dapat dilakukan seminggu sekali. Jika hujan, tidak perlu disiram lagi.
Air penyiraman tidak boleh sampai menggenangi pangkal batang. Pangkal batang yang terendam air dapat membusuk & mati. Oleh karena itu, perlu dibuatkan saluran air di sekitar tanaman atau lahan agar air tidak tergenang.
6. Pembungaan
Tumbuhan buah naga mengeluarkan bunganya kurang dari setahun setelah ditanam. Bunga akan mekar pada malam hari. Untuk proses penyerbukannya, secara alami dibantu lebah, kupu-kupu, kelelawar, atau semut. Selain secara alami, penyerbukan juga dapat di bantu manusia.
7. Pemangkasan
Dahan-dahan yang cukup panjang atau tidak produktif dipangkas. Selain agar pertumbuhannya optimal, pemangkasan juga dapat merangsang pembungaan. Pucuk-pucuk batang juga harus sering dipangkas, agar buah tidak kekurangan nutrisi.
mantap,, buah naga ini memang salah satu buah yang cukup laris dipasaran... Peluang Usaha Kuliner Makanan dan Minuman Rumahan Modal Kecil
BalasHapus