Sabtu, 22 Desember 2012 — 11:40 WIB
SEORANG anggota polisi bukan saja memiliki tugas melayani dan mengayomi masyarakat, melainkan harus memberikan contoh dalam dunia usaha kepada masyarakat. Itulah barang kali tekad bulat yang kini tengah dijalani sosok polisi yang bertugas di Mapolda Jabar.
Perwira menengah (Pamen) polisi berpangkat Komisaris Polisi (Kompol), I Ketut Petra, setiap minggu selalu memanfaatkan hari liburnya untuk mengkarabkan diri dengan tanaman. Bermodalkan kotoran kuda, Petra sudah tahun ini melakukan pembudidayaan buah naga yang tergolong langka. Dalam tempo dua tahun ini Petra bukan hanya dikenal sosok polisi, namun gelarnya kini bertambah sebagai juragan buah naga di kota Bandung. “ Kami sudah memiliki 300 pohon naga siap panen. Sedang bibitnya masih ada ribuan,“ kata dia saat berbincang dengan Pos Kota.
Ide pengembangbiakan pohon naga terinspirasi saat melihat kotoran kuda yang menumpuk di pacuan kuda Arcamanik Bandung. Untuk memanfaatkan kotoran itu dia mencoba melakukan eksperimen menanam naga menggunakan pupuk kotoran itu. Hasilnya, cukup fantatis. Kotoran kuda ternyata sangat cocok untuk dijadikan pupuk pohon naga. Keberhasilannya, semakin memompa semangat Petra untuk terus berkarya.
Sedikitnya belasan karung kotoran kuda selalu diangkut setiap minggu untuk mengembangkan usahanya. “Tidak sia sia. Kerja keras mampu memberikan harapan jauh ke depan dalam mengembangkan usaha naga.”
Tak tanggung tanggung halaman kedua rumahnya kini dijadikan lahan tanaman buah naga yang nampak tumbuh subur dan berbuah. Dalam tempo dua tahun ini Petra pun berhasil menorehkan usaha mandirinya melalui naga.
Pohon naga, aku Petra, selalu dipelihara dengan menggunakan pupuk kotoran kuda dan ditambah pupuk NPK. Dalam cuaca yang panas serta media yang panas pohon ini akan tumbuh subur dan cepat berbuah. “ Itulah rezeki. Kotoran kuda dianggap menjijikan, ternyata menyimpan berlian dibalik kejijianya,“ paparnya.
Naga yang kini dibudidayakan sosok polisi itu tergolong memiliki kualitas luar biasa. Buahnya merah super dan selalu diincar para bandar untuk dijual ke berbagai supermarket.
Naga milik Petra tergolong luar biasa. Ketika panen dia senantiasa memupu rezeki hasil dari penjualan. Bisa dibayangkan untuk naga super memiliki harga Rp 35 ribu per kg. Kategori naga kelas A harganya Rp 30,ribu, kelas B Rp 25 ribu, dan naga kelas C Rp 20 ribu per kg. “Beratnya variasi mulai 600 sd 800, 500 sd 600, 400 sampai 500, dan 300 gram sampai 400 gram. “
Yang perlu diingat naga ini banyak mengandung vitamin A dan C. Dan mampu menurunkan koresterol dan mengandung antitoksi,“ jelasnya.
Yang perlu diingat naga ini banyak mengandung vitamin A dan C. Dan mampu menurunkan koresterol dan mengandung antitoksi,“ jelasnya.
Hasil kerja kerasnya memang kini sudah mulai dirasakan sang pemilik. Selama dua tahun lebih menggeluti pohon naga Petra yang beralamat di Jalan Purbasari 27, Bandung sudah puluhan kali melakukan panen raya. Tak hanya sampai di situ, Petra pun selalu menerima siapa pun yang akan membeli bibit pohon naga. Untuk bibit dia memberikan harga Rp 50 ribu. Menjelang tahun baru Petra akan kembali melakukan panen raya demi menambah pundi pundi pulusnya.
(dono/sir)
0 comments:
Posting Komentar